Fungsipendidikan agama Islam adalah membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama, dan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama, ilmu Tentukita mengetahui ada banyak sekali contoh-contoh dari akhlakul mahmudah ini. Dan semoga Allah mudahkan untuk kita melakukannya. Walaupun dalam kehidupan yang sebenarnya nampak mustahil bagi kita untuk bisa melakukan semua perbuatan baik, namun kita harus tetap melakukannya dengan istiqomah walaupun sedikit. Salah satu hal yang membuat kita Yangakan kita bahas adalah Asma Allah Malikal Mulk (Allah Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi). Kekuasaan Allah mutlak tidak ada satu titik pun kecuali semuanya dikuasai oleh Allah. Tidak ada semut hitam berjalan di hutan belantara , ditengah gelapnya malam di atas batu hitam kelam pasti Allah tahu sebab semut buatan Allah. Alquransendiri menggunakan petunjuk tidak langsung yang terkait dengan komponen-komponen penting dari lingkungan; seperti langit, matahari, bumi, dan makhluk hidup. Beberapa ayat yang bisa dirujuk di antaranya adalah QS. al-Jasiyah (45):13, al-Ra'd (12): 2, Ibrahim (14): 32-34. Yang artinya sebagai berikut: " Dan Dia telah menundukkan Kepemimpinanadalah suatu amanah yang diberikan Allah yang suatu ketika nanti harus kita pertanggung jawabkan. Anda adalah seorang pemimpin, minimal memimpin diri sendiri. Untuk menumbuhkan kepem impinan ada tiga hal yang perlu anda ketahui. Pertama, menyadari bahwa nasib berada di tangan anda sendiri. Andalah yang merupakan sutradara terhadap MemahamiAllah yang Maha mengatur kehidupan alam semestaKeteraturan yang ditata dengan baik dan sempurna adalah karenaAllah yang telah mengatur kehidupan dan segala di alam semesta ini. Suratyang ada dalam Al-An'aam disebutkan " Segala puji bagi Allah yang telahmenciptakan langit dan bumi dan membuat gelap dan terang". Sobat tahukah kamu kalau hampir semua sekolah menengah atas di kota kediri mengadakan FORTASI (Forum Ta'aruf dan Masa Orientasi Siswa ) yang biasa di kenal dengan MOS (Masa Orientasi Siswa) , salah satunya di SMK MUDA (Muhammadiyah dua ) Kota Kediri .SMK MUDA kota kediri mengadakan FORTASI Selama tiga hari yaitu Senin-Rabu 15-17 Juli 2013 yang di pandu oleh PR (Pimpinan Ranting) SMK MUDA Kota harusdipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Demikian pula lah terhadap insan pers yang harus mempertanggungjawabkan setiap kegiatan jurnalistiknya. Disamping ia bertanggungjawab pada Allah selaku makhluk, orang-orang pers juga harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya kepada publik pembaca, pendengar dan para pemirsa.21 2. InfoTerbaru Sekitar Kita Rabu, 31 Juli 2013. lima th sepuluh th bahkan hingga akhir hayatnya tidak dikarunia amanah anak oleh allah . jadi mensyukuri amanah allah ini yaitu hal yang wajib kalian lakukan bersyukur dengan cara merawatanya bagus dengan memberik makan & minum yang sehat , serta mendidiknya dengan pendidikan sebaik mungkin PendidikanAgama Islam yang berb asis lingkungan, maka kita melihat silabus kemudia n dijabarkan dalam Rencana P elaksanaan Pembela jaran (RPP) yang mana terdiri dari kompetensi inti, nSUU9O. Pengertian Adab Terhadap Lingkungan Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan makhluk lain untuk kelangsungan hidupnya. Manusia membutuhkan manusia lain, manusia membutuhkan tumbuhan dan manusia juga membutuhkan hewan. Begitu juga sebaliknya, semua yang ada di lingkungan juga membutuhkan manusia. Tumbuhan dan hewan membutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya juga. Manusia di bumi ini adalah khalifah. Apa-apa yang ada di bumi ini diciptakan oleh Allah untuk manusia. Allah menciptakan tumbuhan dan hewan tidak lain untuk kemaslahatan manusia, manusia juga memerlukan makanan dari tumbuhan dan juga hewan-hewan yang ada di lingkungan. Maka tugas manusia lah yang harus menjaga dan melestarikan apa-apa yang ada di bumi ini dan lingkungan. Pengertian adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti, akhlak. Menurut istilah adab ialah “suatu ibarat tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah. Adab dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak. Adab terhadap lingkungan adalah tingkah laku makhluk hidup terhadap lingkungan sekitar, tingkah laku terhadap tumbuhan, hewan air dan apapun yang ada di sekitar kita. Lingkungan adalah gabungan atau perpaduan antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti bagaimana cara menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Dalil Tentang Kewajiban Terhadap Lingkungan Firman Allah dalam Surat An-Nur ayat 45, menjelaskan bahwa Allah menciptakan berbagai jenis tumbuhan dan hewan dengan segala macam ragam. Lalu Allah menciptakan manusia. Artinya Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian yang lain berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tumbuhan tidak diciptakan oleh Allah hanya untuk kehidupan manusia saja. Namun tumbuhan diciptakan oleh Allah juga untuk hewan-hewan yang ada di alam ini. Dalam firmannya Taha 53 Artinya Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. Semua yang ada di alam ini diciptakan oleh Allah agar dapat dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya oleh manusia. Allah berirman dalam QS. al-Baqarah 29 Artinya Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menciptakan langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu. Dengan adanya beberapa irman yang sudah dijelaskan di atas, bahwa Allah sudah memerintahkan kepada umatnya yaitu manusia agar menjaga lingkungan. Manusia mempunyai kewajiban memelihara segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan sekitarnya selain memanfaatkan apa yang ada di lingkungan. Semua ini telah disediakan oleh Allah untuk manusia, maka dari itu Allah sangat murka terhadap manusia yang merusak lingkungan sekitar. Apabila larangan tersebut tetap dilanggar oleh manusia, sama saja manusia telah merusak hidupnya sendiri. Seperti contohnya merusak lingkungan dengan membuang sampah di sembarang tempat akan mengakibatkan bencana banjir. Penebangan hutan dengan sembarangan akan menyebabkan longsor. Kerusakan tersebut juga mengancam nyawa manusia, dan keberlangsungan kehidupan manusia. Dengan adanya bencana banjir, banyak manusia terserang penyakit hingga meninggalnya manusia tersebut, tidak hanya nyawa saja yang hilang bahkan harta benda dan rumah mereka pun juga melayang. Adab Pada Lingkungan a. Adab Lingkungan Tanpa kita sadari bahwa seluruh manusia yang ada di alam ini membutuhkan alam yang ada di sekitarnya untuk membantu manusia dalam hidupnya. Manusia bernafas juga membutuhkan udara yang bersih, manusia membutuhkan air yang bersih untuk hidupnya dan juga tanah. Udara, air dan tanah adalah sumber alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Lingkungan sehat adalah lingkungan yang diidamkan oleh semua makhluk hidup di dunia ini terutama manusia. Lingkungan sehat manusia pun sehat, maka manusia haruslah menjaga dengan baik. Adanya kejadian-kejadian alam yang ada di lingkungan seperti kebakaran hutan, kemarau yang panjang yang mengakibatkan kekurangan air bersih, itu semua karena manusia. Manusia kurang atau tidak mempunyai adab terhadap lingkungan di sekitarnya. Adanya krisis adab berawal dari diri setiap manusia. Karena adab itu lahir dari jiwa seseorang, bukan dari luar. Beberapa adab manusia terhadap lingkungan, adalah sebagai berikut b. Larangan merusak/mencemari lingkungan Artinya Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. QS. al-A’raf 56 c. Menjaga kebersihan lingkungan Artinya “…..Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” Al-Baqarah 222 d. Menganjurkan menghidupkan lahan mati Artinya Tidaklah seorang muslim yang bercocok tanam, kecuali setiap tanamannya yang dimakannya bernilai sedekah baginya, apa yang dicuri orang darinya menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan binatang liar menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan burung menjadi sedekah baginya, dan tidaklah seseorang mengambil darinya, melainkan ia menjadi sedekah baginya. HR. Muslim Maka tak aneh jika Nabi Muhammad saw memerintahkan untuk memaksimalkan tanah mati, untuk ditanami; Dalam hadis lain disebutkan “Barang siapa yang menghidupkan lahan mati, baginya pahala. Dan semua yang dimakan burung dan binatang menjadi sedekah baginya.” HR An-Nasai, Ibnu Hibban dan Ahmad. Kematian sebuah tanah akan terjadi kalau tanah itu diitinggalkan dan tidak ditanami. Tanah dikategorikan hidup apabila di dalamnya terdapat air dan pemukiman sebagai tempat tinggal. Usaha menghidupkan lahan mati, dikategorikan sebagai suatu keutamaan yang dianjurkan Islam dan berpahala, dan sebaliknya bagi siapa saja yang berusaha untuk merusak usaha seperti ini dengan cara menebang pohon akan dicelupkan kepalanya ke dalam neraka. e. Tidak ekploitatif terhadap lingkungan atau Hemat Suatu hari, Rasulullah melewati Sa’ad sedang berwudhu dan banyak menggunakan air. Beliau mengkritik, “Mengapa boros wahai Sa’ad?” Sa’ad menjawab, “Apakah ada pemborosan air dalam wudhu?” Rasul menjawab, “Ya, walaupun kamu berada di sungai yang mengalir.” HR Ibnu Majah dan Ahmad. Bila kita meneladani Rasulullah dan mengamalkan ajarannya, pastilah alam ini akan bersahabat dengan kita. Dari gambaran hadis di atas sangatlah jelas bahwa pemakaian sumber alam yang berlebihan merupakan sebuah tindakan yang dilarang oleh agama. Jika dalam hal wudhu saja Rasulullah menegur kita untuk tidak boros dalam penggunaan airnya, apalagi jika kita melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber alam yang kita miliki. Adab terhadap Hewan Hewan juga makhluk Allah. Hewan diciptakan oleh Allah untuk kelangsungan hidup manusia di dunia ini. Maka sebagai seorang muslim harus lah mempunyai adab terhadap hewan yang ada di lingkungan sebagai berikut ini Hewan juga membutuhkan makanan dan minuman, maka berikanlah hewan tersebut makanan dan minuman. Memberikan kasih sayang kepada hewan, baik hewan peliharaan maupun tidak. Seorang muslim yang akan menyembelih hewan, hendaknya mengunakan pisau yang sangat tajam. Sehingga hewan tersebut tidak merasa kesakitan. Janganlah menyakiti hewan dengan cara apapun. Karena hewan juga makhluk hidup yang bisa merasakan kesakitan. Boleh membunuh hewan yang mengganggu, seperti anjing buas, serigala, ular, kalajengking, tikus dan lain-lainnya, karena Nabi saw. telah bersabda, “Ada lima macam hewan fasik yang boleh dibunuh di waktu halal tidak ihram dan di waktu ihram, yaitu ular, burung gagak yang putih punggung dan perutnya, tikus, anjing buas dan rajawali” HR Muslim 1198. Juga ada hadis shahih yang membolehkan membunuh kalajengking dan mengutuknya. Hikmah adab terhadap lingkungan Melaksanakan amanah Allah swt sebagai khalifah di bumi untuk menjaga dan melestarikan apa yang telah diciptakan oleh Allah buat manusia. Meningkatkan keimanan kita terhadap Allah swt dan mensyukuri segala pemberian Allah swt yang ada Beragam makhluk hidup dengan segala jenis dan bentuknya merupakan bukti bahwa Allah maha kaya dan maha berkuasa atas alam semesta ini Gemar dengan melakukan hidup bersih dan tidak berlebihan dalam memanfaatkan serta menggunakan sumber alam yang ada. Menjaga dan melestarikan lingkungan berupa ruang hidup bersama atau biasa dikenal dengan istilah ruang publik sejatinya kewajiban seluruh elemen masyarakat secara umum dan para pengambil kebijakan secara khusus. Hal ini tak lain karena kenyamanan lingkungan akan dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Pun demikian sebaliknya, ketidaknyamanan di ruang publik akan berdampak dan dirasakan langsung oleh semua masyarakat. Pada zaman seperti sekarang, kesadaran untuk menjaga lingkungan menjadi tantangan yang sangat serius dalam kehidupan bermasyarakat. Di dalam kota-kota besar, contohnya, kemacetan lalu lintas telah menjadi kenyataan hidup sehari-hari. Karena sudah menjadi kebiasaan, kemacetan lalu lintas kerap tidak dianggap sebagai masalah serius yang berkaitan dengan lingkungan. Begitu juga dengan persoalan banjir. Pada musim hujan, tempat-tempat yang awalnya tampak angkuh dan megah, tak jarang berubah menjadi kolam air yang disertai dengan tumpukan sampah yang sangat mengganggu pemandangan dan kesehatan. Bahkan jalan-jalan yang lebar dan asri pun berubah menjadi selokan-selokan besar yang mengulari perkotaan. Sementara di sisi lain, pembangunan terus digalakkan hampir di semua sudut kota. Pelbagai macam alat-alat berat terus beroperasi di mana-mana untuk menciptakan gedung-gedung mewah atau mengeruk aneka macam kekayaan alam. Sebagai pemegang amanah dari rakyat dan kekuasaan, pemerintah di semua lapisannya merupakan pihak yang terkait langsung dengan pelestarian atau pun penjagaan lingkungan. Dengan kata lain, pemerintah harus berada di barisan terdepan dalam upaya menciptakan lingkungan yang bermaslahat bagi semua elemen masyarakat. Yaitu melalui tata kota yang terencana, terukur, dan memerhatikan kemaslahatan bersama. Dalam perspektif Islam, kebijakan pemerintah atau seorang pemimpin harus memerhatikan kemaslahatan masyarakat. Karena kemaslahatan masyarakat merupakan salah satu tujuan utama dan terutama dari sebuah kepemimpinan ataupun pemerintahan. Inilah yang dalam kaidah hukum Islam fikih dikenal dengan istilah تَصَرُّفُ اْلامَامِ عَلَى الرَّعِيَّةِ مَنُوْطٌ بِالْمَصْلَحَةِ "Kebijakan pemerintah ataupun pemimpin terhadap rakyat atas dasar kemaslahatan mereka." Dalam semangat kepemimpinan sebagaimana di atas, kebijakan pemerintah terkait dengan pembangunan harus dirancang dan dijalankan sesuai dengan kemaslahatan lingkungan berupa ruang publik. Yaitu dengan perencanaan yang matang dan terukur terkait dengan tata kota; mana wilayah pembangunan dan mana wilayah serapan. Pemilahan-pemilahan seperti di atas sangat penting untuk memerhatikan hak-hak dan fungsi lingkungan. Hingga pada berkembangan berikutnya lingkungan tidak merampas hak-hak hidup masyarakat dalam bentuk musibah-musibah alam. Allah swt berfirman وَمَانُرْسِلُ المُرْسَلِيْنَ إِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْن الأنعام 48 "Dan Kami tidak mengutus para Rasul kecuali sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan. Maka barangsiapa beriman dan berbuat kemaslahatan, maka bagi mereka tidak akan takut dan sedih." Qs. al-An’âm [6] 48 Ayat al-Quran di atas menegaskan tentang misi diutusnya para Rasul tidak lain untuk membawa kemaslahatan bagi umatnya melalui kabar gembira dan peringatan yang akan menuntun hidup mereka. Misi yang mulia tersebut dijamin oleh Tuhan dengan surga di hari akhirat nanti. Dalam kitab tafsir Mafâtîh Al-Ghayb, Imam ar-Razi menegaskan ayat tersebut hendak meneguhkan misi kenabian yang di dalamnya menggabungkan antara dimensi iman dan dimensi kemaslahatan umat. Keduanya merupakan kekuatan yang mahadahsyat dalam rangka membangun masyarakat yang dicintai Allah swt. Yaitu masyarakat yang makmur dan mendapatkan berkah-Nya. Seluruh manusia mempunyai kewajiban yang kurang lebih sama untuk menjaga dan memerhatikan kemaslahatan lingkungan. Yaitu dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat luas, sekaligus menghindari hal-hal yang bersifat negatif terhadap lingkungan dan kehidupan bersama. Islam sangat memperhatikan kemaslahatan manusia, terutama kemaslahatan yang berdampak luas bagi kehidupan masyarakat. Dalam Islam, gagasan kemaslahatan dimaksudkan untuk mendorong umatnya agar senantiasa melakukan kebaikan sebanyak mungkin. Walaupun kebaikan tersebut menyangkut hal-hal yang sederhana. Dalam sebuah Hadits disebutkan bahwa perbuatan menyingkirkan duri yang dapat mengganggu orang di jalan merupakan bagian dari keimanan. Sebaliknya, dalam konteks keburukan disebutkan bahwa seorang yang sengaja mengurung kucing bisa menyebabkannya masuk neraka. Prinsip kemaslahatan dalam Islam diabadikan oleh Imam An-Nawawi dalam kumpulan hadis 40, yang dikenal dengan Hadis al-Arba’în al-Nawawî لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ فِي الْاِسْلاَمِ "Tidak ada kemudharatan dan memudharatkan dalam Islam" Hadits tersebut ingin memastikan, bahwa sebagai umat Islam kita diperintahkan agar senantiasa melaksanakan sesuatu yang membawa manfaat bagi orang lain. Sedangkan hal-hal yang membawa dampak bahaya atau kemudaratan hendaknya dijauhi. Sebab Islam sama sekali tidak menoleransi berbagai tindakan yang merugikan orang lain. Dalam konteks seperti ini, membuang sampah pada tempatnya sebagai bagian nyata dari perhatian terhadap lingkungan mempunyai makna yang sangat penting, walaupun perbuatan tersebut mungkin tampak sederhana. Dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, masyarakat sesungguhnya telah berperan besar dalam upaya menjaga kemaslahatan ruang publik. Harus diperhatikan bersama, pada awalnya kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya mungkin tidak terasa dampaknya. Apalagi sampah tersebut hanyalah berkas-berkas atau pun hal-hal kecil lainnya. Namun demikian, tidak ada hal kecil apabila terus dilakukan, apalagi orang lain kemudian turut melakukannya. Dengan kata lain, membuang sampah ringan tidak pada tempatnya pada akhirnya akan menimbulkan gunung sampah bila terus dilakukan. Apalagi perbuatan seperti ini kemudian dilakukan oleh banyak orang. Tatkala kejahatan yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan sudah melampaui batas kewajaran, alam pun pada akhirnya membalasnya dalam bentuk-bentuk musibah yang terjadi. Sebagaimana telah disampaikan, ketika musibah terjadi, dia tak lagi memerhatikan siapa yang baik atau siapa yang buruk, siapa yang melakukan sampah tidak pada tempatnya dan siapa yang membuang sampah pada tempatnya. Fathoni Ilustrasi alam dan lingkungan. Foto ini, manusia hidup secara berdampingan dengan alam. Namun, semakin banyaknya populasi manusia di Bumi ini, alam seakan didesak untuk bekerja lebih keras memenuhi kebutuhan hal ini, alam telah memberi manusia banyak hal yang bermanfaat dan indah. Seperti pemandangan, makanan, tempat tinggal, hingga menjaga keseimbangan halus yang diperlukan untuk menopang kehidupan di planet menjaga dan merawat alam dan lingkungan untuk berkembang dengan lebih baik sangat harus dilakukan oleh manusia. Peningkatan akan kesadaran menjaga lingkungan harus terus telah memberikan pedoman terhadap semua sisi kehidupan, termasuk lingkungan. Lingkungan sendiri merupakan bagian dari ciptaan Allah SWT dan setiap manusia ciptaan-Nya berkewajiban untuk dari berbagai sumber, inilah beberapa dalil yang menjelaskan ajaran Islam dalam melestarikan alam dan Merusak lingkungan menjadi salah satu sifat orang munafikAllah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِى ٱلْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ ٱلْحَرْثَ وَٱلنَّسْلَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلْفَسَادَArtinya Dan apabila ia berpaling dari kamu, ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai Dilarang untuk menvemari lingkunganDari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda"Jauhilah dua perbuatan yang mendatangkan laknat!" Sahabat-sahabat bertanya, "Apakah dua perbuatan yang mendatangkan laknat itu?" Nabi menjawab, "Orang yang buang air besar di jalan umum atau di tempat berteduh manusia." HR MuslimDari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda"Janganlah seorang dari kalian kencing di air tenang yang tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya." HR Bukhari dan Muslim3. Menanam tumbuhan sama dengan bersedekahDari Anas radhiyallahu anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda"Tidak seorang pun Muslim yang menanam tumbuhan atau bercocok tanam, kemudian buahnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang ternak, kecuali yang dimakan itu akan bernilai sedekah untuknya." HR BukhariIlustrasi alam dan lingkungan. Foto Berlaku baiklah kepada segala sesuatuDari Syaddad bin Aus berkata"Ada dua hal yang aku hafal dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, beliau berkata, 'Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan kepada segala sesuatu. Bila kalian membunuh seperti binatang berbahaya, bunuhlah dengan cara yang baik. Bila kalian menyembelih binatang, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya seorang dari kalian mengasah pisaunya dan memberi kemudahan kepada sembelihannya. HR Muslim5. Larangan membakar pohonAbu Bakar Radhiyallahu ’anhu berpesan ketika mengirim pasukan ke Syam, "... dan janganlah kalian menenggelamkan pohon kurma atau membakarnya. Janganlah kalian memotong binatang ternak atau menebang pohon yang berbuah. Janganlah kalian meruntuhkan tempat ibadah. Janganlah kalian membunuh anak-anak, orang tua, dan wanita." HR AhmadNah, itulah beberapa dalil dari Al-Quran dan hadis yang dapat kamu pahami bahwa menjaga dan merawat alam dan lingkungan itu penting untuk kelangsungan hidup di dunia. Bahkan, mereka yang menanam tumbuhan yang bermanfaat sama dengan bersedekah. Wallahu'alam.