jalan ke Peru Baliknya ketemu kamu Selamat Hardiknas untuk guru Untuk insan pemberi ilmu Jum'at pagi potong kuku Eh luka laju jari berdarah merah Tak terhitung jasa guruku Sabar mendidik pantang menyerah Melihat tv nonton mancing mania Nontonnya bedua dengan Amalia Guru mendidik insan dunia
Gurukuselalu memberi ilmu. 3. Senang bernyanyi dan menari. 4. Olahraga kesukaanku. Buatlah dua bait pantun dari setiap tema di atas. Tulisan pantun ditulis pada serpihan-serpihan kertas. Tempelkan kertas pada satu lembar kertas manila. Hiaslah kertas manila, sehingga menarik perhatian teman-temanmu. 1. Badan sehat peredaran darah lancar. 2.
Berdiskusidan Menulis Pantun Bentuklah kelompok sebanyak lima anak. Setiap kelompok berdiskusi untuk membuat pantun tema-temanya adalah sebagai berikut. 1. Badan sehat peredaran darah lancar. 2. Guruku selalu memberi ilmu. 3. Senang bernyanyi dan menari. 4. Olahraga kesukaanku. Buatlah dua bait pantun dari setiap tema di atas.
Puisiguru berikut berisi lebih dari kumpulan 25+ puisi untuk sosok guru yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada kita. Ilmu merupakan sebuah harta yang sangat berguna bagi seorang manusia. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa menjalankan kehidupan yang sejahtera. Oleh karena itu, kita perlu menghormati orang-orang yang telah memberi ilmu
Telahmemberiku banyak ilmu Pakai celana warna merah Pakai baju warna biru Guruku tak pernah lelah Selalu memberiku banyak ilmu Pakai parfum biar wangi Jangan lupa selalu mandi Guruku sangat baik hati Hanya pantun hari guru yang bisa ku beri Hujan-hujan makan mie ayam Minumnya dengan teh sariwangi Hidupku tak pernah kelam
GurukuGuru Engkau adalah pahlawan bagiku Engkau selalu memberi ilmu kepadaku Engkau tak pernah mengeluh dalam memberi ilmu Kasihmu kepadak
PantunUntuk Guru Wajahmu manis tersemat di hati Senyumnya membuat hati senang Wahai guru yang kami hormati Jasamu mulia akan selalu kami kenang Alif ba-ta Satu dua tiga dan empat Selalu guru mengajari kita Ditubi-tubi sampai dapat Bu Somat beli tomat Jalannya terburu-buru Untukmu guru yang terhormat Semoga engkau sehat selalu
Berikutini adalah pantun yang bertemakan guruku selalu memberi ilmu. 11. Burung dara terbang melayang, Sangat cepat tak terkejar. Guruku sangat penyayang, Sangat sabar dalam mengajar. 12. Buah mangga buah kemumu, Habis semua dimakan tupai. Guruku memberi ilmu, Agar kami menjadi pandai. 13. Dari Desa bawa pepaya, Oleh-oleh tanda cinta.
Sebelumpembinaan, wakil menteri Agama Zainut menyampaikan pantun sebagai apresiasi yang setinggi-tinggi kepada guru atas jasanya dalam mendidik siswanya. "Ada monyet makan duku, dukunya dari Maluku. Terimakasih guruku karena selalu memberi ilmu. Pohon palma tegak berdiri ditanam dekat pohon kelapa.
Supayailmu menjadi berkah. [11] Hari raya makan ketupat, Rumah kampung di pedalaman. Di mana ilmu hendak didapat, Pada guru yang berpengalaman. [12] Lapangan bola amat lebar, Tempat pemain banyak bertemu. Bersabar ketika belajar, Itulah kunci mendapat ilmu. [13] Libur panjang sangat lama, Dari Mekah bahwa kurma. Dengarkan guru dengan seksama,
B38N. Pantun Ucapan Selamat Peringatan Hari Guru Nasional Terbaik dan Penuh Makna - Pantun Untuk Guru Terbaik dan Penuh Makna, Selamat Hari Guru - Halo sobatsiana, berjumpa kembali denganku dalam edisi berpantun. Pada kesempatan ini saya akan berbagi kembali sebuah pantun dengan tema Guru. Disini sudah saya siapkan beberapa puluh pantun yang sangat seru, bijak dan tentunya akan membuat kalian ber nostalgia lagi dengan beberapa keadaan dimana pada saat kalian menjadi seorang siswa atau Ucapan Untuk Hari GuruKita tahu bahwa menjadi seorang guru itu tidak mudah, bahkan seorang guru terkadang menerima perlakukan yang tidak baik dari muridnya. Nah, disini saya mengajak kalian semua untuk terus menghormati guru kalian walaupun kalian saat ini memilikli jabatan yang waah. Karena tanpa guru kita bukanlah orang yang sekarang ini. Gurulah yang banyak mengajarkan arti tidak elok dan tidak terpujinya jika kita meremehkan guru, ya walaupun kepintaran atau kecerdasan kita melebihi seorang guru setidaknya kita tidak berbuat sombong kepada seorang guru yang dulu mendidik kita sejak itu hebat, karena dia mampu mendidik orang-orang secara silih berganti dalam satu ruangan. Lihat masa kini di masa pandemi, para siswa belajar dari rumah secara daring bahkan ada yang luring. Melihat kalangan orang tua ada yang bingung dan kesusahan mendidik anaknya di rumah, coba lihat seorang guru yang di sekolah di satu ruangan dengan menghadapi beberapa orang siswa/murid dengan berbagai luarbiasanya sikap guru ini, ketika ada salah satu murid yang ribut masih bisa bersabar dan menasehatinya dengan baik, bahkan jika ada murid yang malas belajar dinasehati dengan Juga Kumpulan Poster Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2020Saya pernah menyaksikan sebauh video dimana seorang ibu yang sedang memarahi dan memukul bokong anaknya karena anaknya ini malas belajar, dan ini terjadi di masa pandemi COVID-19 ini ketika pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara dengan peristiwa ini kita menjadi tahu bahwa, mendidik anak itu tidak mudah, lihat seorang guru dengan dirinya satu orang menghadapi beberapa puluh orang dalam satu ruangan, dan jika guru itu marah tentu ada sebabnya, namun terkadang orang tua di rumah ketika mendapai anaknya di marahi gurunya malah orang tua murid ini tidak sadar bahkan menuduh seorang guru yang tidak-tidak, tentu hal ini sangat di sayangkan ada orang tua seperti itu dan berani memarahi saya selaku seorang guru tentu saya suruh mendidik anaknya sendiri di rumah biar mereka tahu bagaimana sikap anaknya yang bandel tanpa banyak basa-basi lagi mari simak kumpulan pantun untuk Guru terbaik berikut ini!Pantun untuk Guru TerbaikWajahmu manis tersemat di hatiSenyumnya membuat hati senangWahai guru yang kami hormatiJasamu mulia akan selalu kami kenangAlif ba-taSatu dua tiga dan empatSelalu guru mengajari kitaDitubi-tubi sampai dapatBu Somat beli tomatJalannya terburu-buruUntukmu guru yang terhormatSemoga engkau sehat selaluLima enam tujuh delapanRajin belajar cepat untuk majuBila dapat maju ke depanTerima kasih banyak, guruku!Buah semangka buah dukuBeli di toko Pak DooluKami hormat dan sayang pada guruDidik kami hingga jadi orang baruBeli televisi di toko ChinaBeli kain di toko SuteraEngkau ajari kami dengan sukacitaHingga kami meraih cita-citaBurung Elang sayapnya patahDitembak oleh pemburuBapak guru yang gagahSalam hormat kami untukmuBoneka beruang bulunya putih suciDibeli dari RamayanaMaksud ucapkan dengan rendah hatiSemoga guru selalu dalam lindungan-NyaKumpulan Pantun Untuk GuruPensil baru penghapus baruUntuk sambut hari sekolah baruBapak guru dan ibu guruTerima kasih atas semua ilmuSejambak bunga dari tamanUntuk guru kuhadiahkanPesananmu akan tetap jadi pedomanMendorong aku mencapai kejayaanAustralia negeri kangguruIndonesia alamnya permaiSungguh mulia jasamu guruMendidik kami menjadi pandaiDari Surabaya ke pasar baruKita bertemu di rumah makanTerimakasih untukmu guruBudi jasamu tidak akan terlupakanBunga mawar bunga melatiHarum wangi di ruang tamu Usahamu gigih setiap hariMendidik kami tanpa jemuContoh Pantun Untuk GuruPakai baju warna biruPergi ke sekolah pukul satuMurid sentiasa menghormati guruKerana guru pembekal ilmuPohon Mangga tegak berdiriDitanam ditepi bangunanIlmu di dunia terus dicariJasamu guru tidak akan terlupakanBuah apel dimakan kangguruMendobrak pintu karena terpakuKu tuntut ilmu dari gurukuUntuk meraih cita-citakuMusim ini musim berburuAustralia dikenal negeri kangguruTerima kasih bapak dan ibu guruKuucapkan Selamat Hari GuruBuah timun buat lalapDitemani sambal terasiTolong jangan lelah dan lelapDidik kami hingga menjadi orang besar nantiPantun untuk Guru yang Menyentuh HatiHari Minggu cuacanya indahBerlibur yang tepat di hari MingguBapak guru yang terlihat gagahSalam hormat kami untukmuDi Indonesia ada Pulau JawaTak lupa juga ada Pulau SumateraGuru, ajari kami dengan sukacitaAgar kami mampu meraih cita-citaHabis mandi pergi ke MusholaMushola tempat tuk mengajiGuru ikhlas ajari kitaBertubi-tubi sampai kita pandaiBaca Juga Kumpulan Puisi Untuk Guru TerbaikMuNahkoda bekerja di hari MingguKapal besar siap berlayarPergi sekolah untuk menuntut ilmuHormati guru dengan tekun belajarMonyet berlari mengejar kamuBerlari menabrak pintuKutuntut ilmi dari gurukuUntuk meraih cita-citakuPantun GuruWarna putih bunga melatiTumbuh di kebun buahUsahamu disiplin setiap hariAjari kami tanpa lelahLiburan sekolah telah menantiBerlibur bersama kawanIlmu dunia & akhirat harus dicariGuru, jasamu takkan terlupakanPensil baru penghapus baruUntuk sambut hari sekolah baruBapak guru dan Ibu guruTerima kasih atas semua ilmumuBurung terbang menggunakan sayapTerbang tinggi tak ada yang melampauiGuru, jangan pernah lelah dan lelapDidik kami hingga menjadi orang besar nantiBu Dinda membeli tomatBeli tomat di Pasar MingguUntukmu guru yang terhormatSemoga engkau sehat selaluHabis angka satu itu duaSebelum angka dua itu satuMurid harus hormati guruSebab guru jembatan ilmuBuku ini telah rusakRusak dirobek kawanGuru yang baikPatut dijadikan suri tauladanPantun Tentang GuruGuru adalah orang tua kedua kita setelah ayah dan Ibu. Jadi ketika kita berada di sekolah maka gurulah orang tua kita. Maka dari itu, ketika kalian berada di sekolah dan sedang menjalani proses belajar mengajar di dalam kelas maka hargai dan perhatikan apa yang guru sampaikan. Laksanakan yang sudah menjadi tugasmu selaku seorang murid. Jangan bernai membentak gurumu, jangan sok jagoan. Boleh kita nakal namun sewajarnya saja, ketika dengan guru jangan berani untuk melawannya walaupun badanmun itu lebih besar dan kekar dibanding pendidikan itu tidak memandang besar tubuhnya, tetapi akhlak dan budi pekertinyalah yang menjadikan orang itu berpendidikan dan itu lebih mulia dibanding kamu pintar tetapi akhlakmu baru, penghapus baruUntuk sambut hari sekolah baruBapak guru dan ibu guruTerima kasih atas semua ilmuBeli televisi di toko CinaBeli kain di toko SuteraEngkau ajari kami dengan sukacitaHingga kami meraih cita-citaBunga mawar bunga melatiHarum wangi di ruang tamuUsahamu gigih setiap hariMendidik kami tanpa jemuBuah delima buah dukuBeli di toko Pak ToluKami hormat dan sayang guruDidik kami hingga jadi orang baruKaos kaki lubangnya satuDigigit tikus jadi dua lubangKami ucapkan dengan rasa haruTerima kasih cinta dan kasih sayangTas baru sepatu baruTuk sambut hari baruBapak guru dan ibu guruTerima kasih atas semua ilmuCantik bahasa sigadis desaJinak merpati perilakunyaGuru berjasa mendidik bangsaHormati taati muliakan dirinyaJinak merpati perilakunyaBersulam tekat selendang suriHormati taati muliakan dirinyaBarulah berkat ilmu dipelajariPenat berburu sungai disinggahiBawa kelapa penuh sebaldiHari guru hari menghargaiSemoga taklupa jasa dan budiCucur badak di kedai nenekMurahnya harga dapat berjimatAjar anak akhlak yang baikDunia dibangga akhirat selamatBuat sempadan darinya paritGuna menghadang orang seludupGuru teladan kepada muridDiikut dipandang di dalam hidupMakcik Siti menenun gebarUntuk si adik lena beranganCikgu mesti banyak bersabarTugas mendidik bukannya ringanPinjamlah nyiru rumah Pak AlangUntuk mengisi si buah palaJasanya guru bukan kepalangMengajar mengenal ilmu segalaBerjalan kaki ke Pekan SialangIngin membeli cincin suasaDoktor hakim pemimpin terbilangBermulanya dari guru biasaTasik Aru airnya tenangTempat melihat si burung undanJasa guru tetap dikenangSelagi hayat dikandung badanBaca Juga Kumpulan Puisi Untuk Guru TerbaikMuJiwa derita batin meranaKenangan silam tiada ceriaGuru pelita penerang buanaMenyuluh kelam dengan cahayaTutup gua merpati terharuGegar rapat batu di naikHidup di dunia mesti berguruAgar dapat ilmu yang baikGaru banyak perkara garuNanti terluka terasa pedihGuru banyak perkara guruBerhati-hati ketika memilihHalau piru pulang ke sangkarMati singa bersengkang sendiKalau guru kepalang mengajarSeperti bunga kembang tak jadiHendakku balut daunnya mengkuduTerkena jari sedu teresakTidak ku tuntut ilmunya guruKalau diri setengah masakIbu melalut lagu gurindamKenangan hiba rawan terharuIlmu dituntut baru semalamJangan dicoba melawan guruKalau bertemu janganlah lamaRasa terharu bertemu lagiKalau ilmu kudapat samaUsaha guru kusanjung tinggiPekan Rabu belumkan sampaiNangka cempedak dibawanya bekalPesan guru jangan diabaiJika hendak ilmunya kekalRusa diburu ada sebelasTutup jerat menghadang titiJasa guru tak minta dibalasCukup setakat mengenang baktiSatu dua tiga empatLima enam tujuh delapanDitubi-tubi sampai dapatBila dapat maju ke depan...Lima enam tujuh delapanRajin belajar cepat majuBila dapat maju ke depanTerima kasih banyak, Cikgu!...Betik masak lebat di pangkalPenuh kapal bawa belayarBaik budi panjang akalHormat guru tekun belajar...Manis rasanya buah delimaMasak sebiji di celah daunBudi guru saya terimaJadi kenangan bertahun-tahun...Pohon palma tegak berdiriDitanam mari tepi bangunanIlmu di dunia terus dicariJasa guru dilupa jangan...Waktu malam mencincang haliaMasak cencaru berserai wangiMuris silam patuh setiaHormat guru serta disayangi...Pergi memburu ke hutan lamaDapat rusa di waktu pagiKalau ilmu ku dapat samaUsaha guru ku sanjung tinggi...Pakai baju warna biruPergi ke sekolah pukul satuMurid sentiasa hormatkan guruKerana guru pembekal ilmu...Orang haji dari JeddahBuah kurma berlambak-lambakPekerjaan guru bukanlah mudahBagai kerja menolak ombak...Australia negeri kangguruIndonesia alamnya permaiSungguh mulia jasamu guruMendidik kami menjadi pandaiKotabaru penuh pesonaMartapura si kota intanGuru-guru yang bijaksanaPatut ditiru jadikan teladan...Dari Bekasi ke pasar baruKita bertemu di rumah makanTerimakasih untukmu guruBudi jasamu tak terlupakan. ...Bunga cengkeh, bunga matahari,Harum wangi di ruang tamu;Usahamu gigih setiap hari,Mendidik kami tanpa jemu....Laungan azan jauh kedengaran,Hati tenang mengucap syukur;Penuh sabar memberikan ajaran,Kesalahan kami sentiasa ditegur....Jarum emas di dalam peti,Dibawa pergi sambil berlari;Nasihat diberikan tidak berhenti,Supaya kami membaki diri....Wajahmu manis tersemat di hati,Setiap masa bersuara tenang;Wahai guru yang kami mulia tetap dikenang....Sejambak bunga dari taman,Untuk guru kuhadiahkan;Pesananmu tetap jadi pedoman,Mendorong aku mencapai pendek untuk pembelah,Batu kuno jadi masuk ke sekolah,Selalu mendidik sepenuh kayu bentuknya bundar,Belati tajam karena kami belajar,Sebentar lagi kita kan malam pakai kelambu,Rambut panjang cepat kami murid-muridmu,Yang selalu nakal susah besar badan lembu,Pohon apa isinya semua mencintai Ibu,Betapa besar mekar pada pangkal,Beli onta seribu kami membuat kesal,Sebenarnya hati sangat jauh sang bayu,Aroma wangi dari pagi ada rindu,Ingin bertemu Ibu mahal baju batik,Pakai baju warna guru sangat baik,Hati ini sampai cantik kulit rusa,Manis-manis rasa guru banyak jasa,Sampai kapanpun tak Arok dengan Ken Dedes,Penguasa kami sudah sukses,Tentu kami banyak surat pakai pensil,Mentari pagi sungguh kami agar berhasil,Hidup sukses banyak ke kota Banjar,Lihat rumah banyak Ibu yang mengajar,Pikiran kami jadi indah burung gelatik,Warna indah guru sangat cantik,Mengajarnyapun amat besar ada sebongkah,Sangat besar bagaikan Ibu cantik menikah,Banyak hati yang pasti ke kota besok lusa,Bawa kancil bawa pelajarannya tidak bisa,Tapi semangat selalu biru baju batik,Kue pedas keripik ibu guru yang cantik,Selamat pagi selamat susahnya makan salak,Tak bisa dibawa ke tepi susahnya punya guru galak,Kalau belajar tak bisa susahnya buah salak,Ujung tajam kuda susahnya punya guru galak,Sekali tertawa langsung mau buah salak,Lewati jalan yang enaknya punya guru galak,Kelas tenang tidak emas dalam kolam,Banyak berenang terlihat hati yang paling dalam,Kami ucapkan selamat hari cerah warna biru,Sungai mengalir dari ini hari Guru,Moga engkau sehat enaknya buah salak,Badan sehat darah enaknya punya guru galak,Semua jadi rajin itu hewan kangguru,Lompat tinggi sampai nanti jadi guru,Aku jadi guru yang suka memalak,Nanti kamu jadi enaknya guru galak,Hati senang jadi Juga Kumpulan Puisi Untuk Guru TerbaikMuAkhir KataNah itulah kumpulan pantun untuk guru terbaik dan penuh makna yang dapat saya sajikan. Semoga dengan adanya koleksi pantun ini dapat menjadikan kita menjadi hormat dan menyayangi guru kita. Baik disaat kita berjumpa di jalan atau di suatu tempat. Semoga guru-guru kita selalu dalam keadaan sehat wal afita, di murahkan rezekinya dan di berbahkan hidupnya. Semoga kita kelak terus hormat dan tawaddu kepada guru kita walaupun kita nantinya menjadi seorang pejabat negara baik itu Presiden, Perdana Menteri, DPR, Dokter, Profesor dan juga seorang Militer.
Update pantun nasehatt 2022. Berikut ini merupakan kumpulan pantun nasehat disertai maknanya. Semoga kamu bisa ambil manfaatnya ya! 1. Pantun Nasehat Lucu Berikut ini pantun nasehat tetapi isinya disertai dengan suasana jenaka atau lucu. [1] Buah dipetik rasanya segar Untuk dibuat kue acar. Kalau malas belajar, Pasti bodoh di waktu besar. [2] Secangkir kopi dari kedai, Beli kecap gambar bango. Mengaku anak yang pandai, Kalau ditanya planga plongo. [3] Pulang kerja hari lah petang, Ada kue dari ketan. Siapa suka yang berhutang, Mungkin pacarnya orang utan. [4] Kondangan nikah pakai batik, Bagusnya dikasih dua jempol. Temanku memang sangat cantik, Sayang masih suka mengompol. 2. Pantun Nasehat Belajar Pantun nasehat belajar adalah pantun yang isinya berupa ajakan untuk rajin belajar dan manfaat dari belajar. [6] Jalan-jalan ke Maluku, Naik perahu mancing ikan. Siapa yang punya ilmu, Tentu derajatnya ditinggikan. [7] Semua bumbu hendak diramu, Agar sedap rasa masakan. Tinggi derajat karena ilmu, Ilmu membawa pada iman. [8] Kota besar ada tugu, Tempat bertemu anak kembar. Siapa yang ingin ilmu, Carilah dengan rajin belajar. [9] Hitam putih warna keledai, Duduk bersila di atas dipan. Rajin belajar pangkal pandai, Itulah kunci dalam kehidupan. [10] Lada pedas tambah ketumbar, Madu manis dari si lebah. Hormati guru yang mengajar, Supaya ilmu menjadi berkah. [11] Hari raya makan ketupat, Rumah kampung di pedalaman. Di mana ilmu hendak didapat, Pada guru yang berpengalaman. [12] Lapangan bola amat lebar, Tempat pemain banyak bertemu. Bersabar ketika belajar, Itulah kunci mendapat ilmu. [13] Libur panjang sangat lama, Dari Mekah bahwa kurma. Dengarkan guru dengan seksama, Moga ilmu masuk ke sukma. [14] Mancing di sungai dapat sepat, Pulang ke rumah habis umpan. Carilah ilmu sampai dapat, Jangan sampai putus harapan. [15] Datang tamu dari etopia, Negeri jauh di afrika. Sudah pandai akhlak mulia, Itulah anak idaman orang tua. [16] Pergi ke kebun tanam lengkuas, Tidak lupa menanam kucai. Ilmu Allah sangat luas, belajar itu tak pernah usai. [17] Duduk melamun bukan merenung, Mata melihat ekor siluman. Apa guna ilmu segunung, Kalau tidak diamalkan. [18] Pedih tangan karena tersayat, Keluar darah luka diikat. Jauhi olehmu segala maksiat, agar ilmu cepat didapat. [19] Orang datang beriring-iringan, Melewati jalan berbatu. Bangun pagi jangan kesiangan, Datang ke sekolah tepat waktu. [20] Petir datang kilat menyambar, Hujan deras sedang ditunggu. Datang sekolah untuk belajar, Pulang sekolah dapat ilmu. 2. Pantun Nasehat Agama Pantun nasehat agama adalah pantun yang berisi ajakan untuk menegakan nilai-nilai agamis. Contohnya adalah berkasih sayang, menghormati orang tua, belajar al Quran, menjalankan sunnah Nabi, dan sebagainya. Hidup Untuk Ibadah. [21] Hutan lindung banyak rusa, Kakinya lincah pandai berpindah. Tidaklah diciptakan jin dan manusia, Kecuali agar mereka beribadah. [21] Jalan-jalan ke kota Kedah, Memang indah negri Malaysia. Kepada Allah saja beribadah, Jangan sampai kita mendua. [23] Kepak sayap berirama, Burung bangau turun ke sawah. Tauhid adalah yang utama, Sebagai kunci menuju surga. [24] Cahaya surya amat terik, Terkena badan amat panasnya. Awas jangan berbuat syirik, Bisa-bisa kekal di neraka. [25] Taman bunga sungguh indah, Tempat berenang dingin airnya. Jika hidup untuk beribadah, Hati tenang jiwapun bahagia. Tunaikan Sholat. [26] Jati tumbuh berjajar lima, Sudah tinggi setinggi kelapa. Sholat adalah tiang agama, Menegakannya, menegakan agama. [27] Kincir angin negeri Belanda, Tempat keju banyak mentega. Sholat merupakan pembeda, Antara kafir dengan mukmin. [28] Cahaya pagi amat hangatnya, Badan segar baik bekerja. Dirikan sholat tuk mengingat-Nya, Itulah tanda ada iman dalam dada. [29] Rumah panggung ada tangga, Roda kempes mesti dipompa. Siapa ingin masuk surga, Lima waktu jangan dilupa. [30] Badan letih terasa lesu, Cobalah makan kue apam. Siapa sholat dengan khusu; Hatinya tenang hidupnya tentram. Mari Menghafal Al Quran. [31] Sudah merah buah pepaya, Bagi dua untuk tetangga. Al Quran laksana cahaya, Menerangi jalan menuju surga. [32] Bunyi huruf tolong lafalkan, Kalau baca ayo ucapkan. Ayat Al Quran mari hafalkan, Sudah hafal, kita amalkan. [33] Hujan turun hutanpun basah, Hutan rimba wangi aromanya. Bacalah jangan tergesa-gesa, Agar kuat hafalannya. [34] Siapa suka melihat bahtera, Pergi saja ke pelabuhan. Siapa ingin hidup bahagia, Jadikan al Quran sebagai pedoman. [35] Burung terbang kancil berjalan, Angin datang badai melanda. Ulang-ulangilah ayat hafalan, Agar tersimpan di dalam dada. 3. Pantun Nasehat Orang Tua Untuk Anak-Anak Muda Berakhlak Mulia. [36] Masak ikan alangkah sedap, Ikan mujair ikan kakap. Jadilah insan beradab, Selalu sopan dalam bersikap. [37] Sungguh jernih sungai asahan, Tempat anak bermain jala. Bantu orang yang kesusahan, Dengan ikhlas mengharap pahala. [38] Elang terbang jauh melayang, Hinggap sebentar di atas tiang. Siapa yang sifatnya penyayang, Pasti dia akan disayang. [39] Memang cantik bunga dahlia, Tumbuh bersemi di taman bunga. Tetaplah berakhlak yang mulia, Agar di akhirat hidupmu bahagia. [40] Dari datangnya landak, Dari tanah yang terinjak. Berpikirlah sebelum bertindak, Itulah tanda insan yang bijak. Selalu Berjuang. [41] Ikan gabus punya insang, Pohon pinus tinggi menjulang. Pemuda itu harus berjuang, Peras keringat banting tulang. [42] Dari desa memetik cengkeh, Banyak ditanam di tepi ladang. Tekunlah beramal sholeh, Walau rintangan selalu menghadang. [43] Gadis desa sering dipingit, Maka tak kenal si hidung belang. Gantungkan cita-cita setinggi langit, Lalu gapai dengan berjuang. [44] Pohon rindang membuat teduh, Batu hancur jadi kepingan. Jangan menangis jangan mengeluh, Hidup ini penuh perjuangan. [45] Kaki jatuh menginjak lubang, Baju sobek carilah benang. Siapa yang selalu berjuang, Niscaya dia akan menang. Menjemput Rezeki Yang Halal. [46] Tidur malam sering bermimpi, Mimpi burung buanglah ludah. Jika ingin mencari rezeki, Niatkan untuk beribadah. [47] Safar jauh membawa bekal, Pergi ke Arab ke kota Mekah. Siapa yang rezekinya halal, Pasti hidupnya mendapat berkah. [48] Siapa hendak pergi ke Mekah, Jangan lupa bekal dibawa. Siapa yang mendapat berkah, Tentu hatinya akan bahagia. [49] Gelas seloki ada airnya, Gadis manis tolong pinangkan. Cari rezeki, cari berkahnya, Walau sedikit menenangkan. [50] Untuk apa rempah-rempah, Kalau memasak tidak bisa. Untuk apa harta melimpah, Kalau hatinya selalu sengsara. Nikahi Yang Baik Agamanya. [51] Kain batik lurik-lurik, Ujung kain banyak renda. Wanita cantik sungguh menarik, Jadi godaan setiap pemuda. [52] Kain batik banyak warnanya, Untuk pengganti baju yang lama. Yang cantik belum tentu bahagia, Kalau dia tak mengerti agama. [53] Untuk apa burung gelatik, Kalau pagi tidak berbunyi. Untuk apa istrinya cantik, Tapi sering menyakiti. [54] Banyak belajar jadi cendekia, Rumah gubuk atap rumbia. Carilah wanita berakhlak mulia, Niscaya rumah tangga bahagia. [55] Ladang luas tiada hama, Hanya datang seekor lebah. Alangkah nikmat paham agama, Suami sayang, istrinya shalehah. Nasehat Cinta. [56] Pagi pagi memasak ubi, Baca buku pendekar sakti. Cintailah orang yang cinta Nabi, Supaya dia banyak berbakti. [57] Hari ahad ada dauroh, Ternyata banyak pesertanya. Cintailah orang yang cinta Allah, Akhlaknya mulia, membuatmu bahagia. [58] Jangan suka bermain kaca, Nanti tangan bisa terluka. Jangan buta karena cinta, Niscaya hidupmu akan binasa. [59] Sudah tua belum berjodoh, Uban tumbuh di kepala. Sayangi dia karena Allah, Agar cintamu membawa pahala. [60] Indramayu kota mangga, Mangga banyak aneka rasa. Kalau membangun rumah tangga, Bangunlah dengan orang yang kamu cinta. 4. Berbalas Pantun Itu Mengasyikan Lho! [61] Apa gunanya daun lontar, Kalau tergulung lalu dilempar. Apa gunanya kita belajar, Kalau tidak menjadi pintar. Jawaban [62] Air mengalir ke arungan, Angin gunung berputar-putar. Belajar itu adalah kewajiban, Dapat pahala walau tak pintar. [63] Bagaimana membuat jamu, Ambil akar di tanah landai. Bagaimana mendapat ilmu, Kalau kita memang tak pandai? Jawaban [64] Dari Turki memasak kebab, Tambah sayur juga tomat. Cari ilmu harus beradab, Kepada guru mestilah hormat. [65] Mentari datang cahaya berpijar, Jarum patah di dalam peti. Untuk apa selalu belajar, Siang malam tiada henti. Jawaban [66] Rakit terbuat dari bambu, Bambu besar panjang sekaki. Dengan belajar dapat ilmu, Dengan ilmu banyak rezeki. [67] Sepohon kayu daunnya rimbun, Lebat daunnya banyak buahnya. Walau hidup seribu tahun, Tak sembahyang apa gunanya. [68] Kijang lari cepat melesat, Kalau dikejar tentulah penat. Hidup di dunia banyak maksiat, Sampai akhirat mendapat laknat. [69] Orang berkumis tampang sangar, Hanya makan sepotong ubi. Beragamalah dengan benar, Beribadah ikuti Nabi. [70] Jalan-jalan ke kota Medan, Dari jawa amat jauhnya. Nabi adalah contoh tauladan, Ikuti segala yang diperitahkannya. 5. Nasehat Menggapai Cita-Cita [71] Dari Aceh ke kota Banda, Kota Lombak masjid beribu. Ingatlah olehmu wahai ananda. Jagalah Allah, Allah akan menjagamu. [72] Angsa putih pandai berenang, Walau berenang tiada basah. Ingatlah Allah di waktu senang, Allah ingat kamu di waktu susah. [73] Jika jalan tiada rata, Tidak kuat badanpun roboh. Jika engkau hendak meminta, Mintalah hanya kepada Allah. [74] Jika tumbuh sebatang pohon, Biarkan rindang, ambil buahnya. Jika engkau hendak memohon, Mohon pertolongan hanya pada-Nya. [75] Hendak tidur pasang kelambu, Badan sakit minum jamu. Apa yang tak dicatat untukmu, Niscaya tidak akan menimpa kamu. [76] Ayam kampung suka bertelur, Telur bagus emas warnanya. Bercita-citalah yang luhur, Karena itu tanda insan yang mulia. [77] Mekar sudah bunga dahlia, Sudah tercium wangi aromanya. Cita-cita jangan hanya dunia, Yang tertinggi ke akhirat jua. [78] Akhir tahun berganti musim, Angin kecang datang melanda. Apa cita-cita seorang muslim Tentu ingin memasuki surga. [79] Beringin tumbuh daunnya lebat, Adik lahir di bulan rajab. Hindari maksiat segera taubat, Supaya terhindar dari adzab. [80] Tanah merah dibuat bata, Bata bagus mahal di harga. Jangan suka mengejar harta, Dengan harta, kejarlah surga. Gapailah Cinta Sejati. [81] Senyum manis ada gingsulnya, Gadis desa penuh pesona. Cintailah Allah dan Rasul-Nya, Pasti hatimu penuh dengan bahagia. [82] Roti lembut minyak samin, Selalu disuka sepanjang zaman. Cintai insan karena Rabbul alamin, Supaya terasa lezatnya iman. [83] Buah duku buah langsat, Teman makan ikan darat. Bencilah segala macam maksiat, Sebagaimana benci siksa akhirat. [84] Jalan-jalan ke kota Jambi, Kota Jambi banyak meranti. Siapa yang mengaku cinta Nabi, Segala sunnahnya tentu diikuti. [85] Daun talas daun ubi, Petik satu bunga melati. Siapa yang mengaku cinta Nabi, Tentu perintahnya ditaati. 6. Pantun Guruku Selalu Memberi Ilmu Sepintar apapun seseorang, jangan pernah sombong. Apalagi melupakan jasa gurunya. Sebab gurulah yang membawanya ke jalan kecerdasan. Kenangan Bersama Guru. [86] Panjang ekor ikan pari, Bakar satu di tepi lembah. Duduk sendiri terkenang diri, Alangkah indahnya masa sekolah. [87] Sahabat itu teman sejati, Daun beringin alangkah lebatnya. Teringat guru yang baik hati, Menetes air mata mengingatnya. [88] Gunung merapi tumbuh salak, Pagi pagi membuat kolak. Terkenang guru yang sangat galak, Rupanya agar aku mempunyai akhlak. [89] Langit cerah biru warnanya, Bayi menangis putus pusarnya. Terimakasih guru-guruku semua, Jasa kalian alangkah besarnya. [90] Makan roti ditambah selai, Roti tawar tak ada isinya. Jerih payah guru tak ternilai, Moga mendapat pahala di sisinya. Guru Selalu Memberi Ilmu. [91] Dari Palembang ke Kota Baru, Oleh-oleh bawa baju. Hormati selalu olehmu guru, Karena guru memberi ilmu. [92] Gandum utuh dibuat roit, Masak banyak tangannya lihai. Guru mendidik sepenuh hati, Supaya kita menjadi pandai. [93] Raja bijak Indragiri, Cinta sangat pada ratunya. Guru mengajar setiap hari, agar murid hidup sentosa. [94] Terbang tinggi hewan lalat, Sayap berkepak sangat cepat. Bagaimana ilmu bermanfaat, Bila kepada guru tidak menghormat. [95] Beli baju di pasar baru, Harga murah dua ribu. Barang siapa sayang guru, Tentu mudah mendapat ilmu. Belajar adalah Ibadah. [96] Manis rasanya air tebu, Sudah sepah lalu dibuang. Bersama guru menuntu ilmu, Kepada guru hatiku sayang. [97] Bila gempa bumi bergetar, Tanah luas untuk hibah. Jangan pernah bosan belajar, Belajar bagian dari ibadah. [98] Pergi jauh tuk berburu, Bawa rumput satu pikulan. Belajar ilmu tanpa guru, Bisa-bisa tersesat jalan. [99] Orang kaya suka berderma, Dari utara ke selatan. Ilmu itu yang pertama, Barulah amal perbuatan. [100] Lebat sangat kebun bambu, Jamu pahit tak tertelan. Siapa beribadah tanpa ilmu, Tentu tersesat tak tau jalan. 7. Nasehat Agar Keluarga Bahagia Sejahtera Hormati Yang Lebih Tua. [101] Cerita lama nyai serunti, Dongeng petang sebelum mandi. Orang yang tua dihormati, Itulah ciri insan berbudi. [102] Tamu datang hendak disambut Jarum patah dalam kotak. Berkatalah dengan lembut, Jangan sampai lidah membentak. [103] Dari Lombok ke pulau Jawa, Sangat jauh perjalanannya. Dengarkan nasehat orang tua, Karena sudah banyak pengalamannya. [104] Di langit tinggi Tuhan istiwa, Sifatnya tak bisa dijabarkan. Selalu hormat pada yang tua, Orang tua tempat keberkahan. [105] Burung puyuh main di rawa, Masuk tanah yang berongga. Ridha Allah pada orang tua, Orang tua ridha, pahalanya surga. Sayangi Yang Muda. [106] Afrika negeri maghribi, Kaum muslim selalu sembahyang. Apa tanda umatnya Nabi, Pada yang muda hatinya sayang. [107] Masakan lezat berbumbu lada, Tambah sedikit kapulaga. Hormati yang tua, sayangi yang muda, Akan bahagia kehidupan keluarga. [108] Pemalas suka berangan-angan, Hidup susah dalam lamunan. Yang muda perlu bimbingan, Supaya hidupnya dalam tuntunan. [109] Makan gulai hingga kenyang, Sungai jernih tempat berenang. Yang muda diberi kasih sayang, Supaya hatinya merasa senang. [110] Walau tinggi pohon kelapa, Kepala muda tolong ambilkan. Orang yang hidup bahagia, Lebih mudah berbuat kebaikan. 9. Nasehat Kehidupan Penuh Makna Carilah Ridha Allah. [111] Impian lama kini menjelma, Digapai dengan tekun bekerja. Ridha Allah tujuan utama, Bukan mencari ridha manusia. [112] Ke Bandung membeli kunci, Tanah Sunda Siliwingi. Walau manusia banyak membenci, Yang penting Allah menyayangi. [113] Untuk apa duduk di taman, Kalau mata tidak terjaga. Untuk apa hidup berteman, Kalau tidak sampai ke surga. [114] Tukang pikul memakai batik, Kalau berjalan amat wibawa. Berkumpulah dengan orang baik, Supaya akhlakmu tetap terjaga. [115] Rumah adat ukuran lebar, Lantai diganti dengan ubin. Kalau dunia yang dikejar, Hati sempit terasa miskin. Nasehat Tentang Wanita. [116] Hari libur banyak agenda, Jalan-jalan mencari mahkota. Awas jangan sampai tergoda, Oleh harta dan wanita. [117] Anak melayu wajahnya manja, Hati senang melihat pacuan. Wanita selalu terlihat menggoda, Karena mereka adalah perhiasan. [118] Terampil tangan mengukir mihrab, Sangat indah tak terhingga. Wahai wanita kenakan hijab, Supaya bisa masuk ke surga. [119] Potong kue lima kerat, Mari bagi dengan rata. Wanita yang mengumbar aurat, Berarti ingin masuk neraka. [120] Cicak di dinding suka melata, Nyamuk terbang terlihat di mata. Untukmu wahai kaum wanita, Taatilah suami penuh cinta. Bijak Menggunakan Waktu. [121] Gadis manis kuning langsat, Memintal kain membuat bantal. Hidup di dunia hanya sesaat, Gunakan waktu untuk beramal. [122] Angin datang dengan semilir, Tepi sungai tumbuh kecipir. Waktu ibarat sungai mengalir, Dari hulu menuju hilir. [123] Kayu pintu kayu palang, Nasi gulai dari lepau. Waktu tak bisa diputar ulang, Yang berlalu tak bisa terjangkau. [124] Laut luas berwarna biru, Dengan langit seolah bertemu. Gunakan waktu sehatmu, Sebelum datang masa sakitmu. [125] Bahtera berlayar ke samudra, Lewati ombak agar berjaya. Gunakan masa muda, Sebelum datang masa tua. [126] Aib itu dirahasiakan, Nafas pendek hingga tersengal. Waktu muda disia-siakan, Sudah tua hanya menyesal. [127] Dari Cirebon ke Rembang, Tepi jalan pohon pinang. Waktu muda selalu berjuang, Sudah tua hidupnya senang. [128] Masakan sedikit akan dihantar, Untuk saudara dan tetangga. Di dunia waktunya sebentar, Gunakan untuk mengejar surga. [129] Walau wangi bunga melati, Kan dipetik di waktu pagi. Walau cinta sampai mati, Dunia pasti ditinggal pergi. [130] Desa ramai di hari raya, Banyak orang dari kota. Hati-hati dengan dunia, Belum ibadah tau-tau tua. 10. Hidup Bersih dan Sehat Bersih Itu Sehat. [131] Semilir angin bagai alunan, Bambu kecil membuat anyaman. Bersihkan selalu lingkungan, Supaya hidup semakin nyaman. [132] Kayu jati menjadi bangku, Ambil dari puncak bukit. Cuci sepatu setiap minggu, Kalau kotor banyak penyakit. [133] Sayur lodeh mana ketupatnya, Makan besar jadi kenangan. Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan buang sampah sembarangan. [134] Suara lembah hanya lirih, Terdengar sayup di tengah hutan. Mari menyapu sampai bersih, Kuman hilang sehatlah badan. [135] Jalan berdua bergandengan, Hendak pergi ke selatan. Yang suka buang sampah sembarangan, Nanti pacarnya orang utan. Menjaga Lingkungan Bersih, Indah, Sehat. [136] Ikan matang di atas garangan, Baca buku baca Quran. Bersama-sama jaga lingkungan, Bersih dari segala kotoran. [137] Segar sekali minum selasih, Duduk di atas tikar anyaman. Kalau kota kita bersih, Tentu hidup jadi nyaman. [138] Nusantara banyak tarian, Masakan padang gulai rendang. Mari tanam banyak pepohonan, Supaya suasana semakin rindang. [139] Sudah kaya orangnya dermawan, Hati ikhlas tak suka sanjungan. Lingkungan sehat jadi dambaan, Banyak pohon dan bunga-bungaan. [140] Jalan-jalan ke Jepara, Singgah ke Semarang simpang Lima. Lingkungan sehat dipelihara, Buanglah sampah pada tempatnya. Jagalah Kesehatan. [141] Putih warna kambing domba, Jangan lepas selalu dijaga. Pagi baru saja tiba, Mari kita ber-olahraga. [142] Luas sawah berhektar-hektar, Ke Jogja naik dokar. Lari pagi badan bugar, Udara pagi masihlah segar. [143] Sungai kecil ikan nilam, Kalau memancing bawa umpan. Bekerja siang dan malam, Kesehatan jangan dilupakan. [144] Di pantai ada kapal, Sudah siap kan berlayar. Kesehatan itu mahal, Kalau sakit biayanya besar. [145] Melamun itu tiada guna, Lebih baik kita berjaga. Supaya bahagia lebih lama, Kesehatan selalu dijaga. 11. Pantun Nasehat Untuk Selalu Rajin Rajin belajar pangkal pandai. Rajin membaca pangkal pintar. Rajin menabung pangkal kaya. Betapa banyak keuntungan dengan rajin. Oleh karena itu, sudah seyogyanya kita rajin pada hal-hal yang baik dan bermanfaat. Rajin belajar mendapatkan ilmu bermanfaat. [146] Lawan takut tidak berkutik, Hampir habis semua tenaga. Siapa ingin menjadi baik, Pahamilah ilmu agama. [147] Petang datang seorang tamu, Sudah lama tidak bertemu. Sukses dunia dengan ilmu, Sukses akhirat dengan ilmu. [148] Gunung Ciremai mengesankan, Banyak tergambar dalam lukisan. Belajar itu kadang membosankan, Bosan itu satu rintangan. [149] Gunung Uhud banyak batu, Hutan Borneo sangat rimbun. Orang yang belajar suatu ilmu, Oleh malaikat dimintakan ampun [150] Nahkoda di bahtera berseru, Karena kencang bertiup anginnya. Barang siapa punya ilmu, Ilmu akan menjaga dirinya. Rajin menabung jangan dihitung-hitung. [151] Ikan buntal ikan kembung, Dimasak dengan bumbu kucai. Teman-teman mari menabung, Rajin menabung pangkal pandai. [152] Pasar malam banyak kaos, Bambu muda namanya rebung. Punya uang jangan boros, Sisakan uang untuk ditabung. [153] Air datang, orang membendung, Sore hari bermain angklung. Yuk kita rajin menabung, Menabung jangan dihitung-hitung. [154] Tali putus cobalah sambung, bapak hansip bawa pentung. Tang ting tung yuk kita nabung, Tang ting tung eh jangan dihitung. [155] Dari Cikarang ke Cibitung, Tanah Betawi tempat si Pitung. Menabung tak dihitung-hitung, Tau-tau nanti kita dapat untung. Rajin beribadah, ikhlas untuk Allah. [156] Kijang besar bernama rusa, Kalau lari tiada lelah. Tidak diciptakan manusia, Kecuali agar mereka beribadah. [157] Rajin belajar naik kelas, Tekun belajar dapat juara. Ibadah itu haruslah ikhlas, Supaya dibalas dengan pahala. [158] Hati senang di hari raya, Semua orang bergembira. Saat ibadah hindari riya’ Riya membuat ibadah sia-sia. [159] Rambut panjang baik digelung, Pakai kain kepala ikatnya. Walau pahala sebanyak gunung, Kalau riya’ tiada pahala. [160] Pagi hari ada embun, Sangat bening di atas kembang. Mari kita banyak berkebun, Tanam bunga hatipun senang. . . . Masih perlu pantun lainnya? Cek dulu pantun cinta, pantun jenaka, dan pantun teka-teki. 09/54/21. Update! Pantun nasehat adalah pantun yang isinya merupakan nasehat, bimbingan, pengajaran, serta pendidikan. Pantun nasehat merupakan salah satu pantun yang paling populer. Pantun ini termasuk pantun orang tua. Dengan membaca pantun nasehat, maka kita mendapatkan berbagai petunjuk dan bimbingan. Kamu bisa mencari berbagai pantun di sini. Selain pantun nasehat, ada juga pantun anak – anak , pantun muda, pantun jenaka, ataupun pantun cinta. Tetapi sekarang mari kita pelajari terlebih dahulu pantun nasehat dengan maknanya. Contoh Pantun Nasehat Anak Berbakti Pada Orang Tua dan Maknanya Di bawah ini ada 5 bait pantun nasehat berbakti pada orang tua. Disertai dengan penjelasan arti atau maknanya. [1] Benang putih panjang sekilan, Perahu berlayar dengan mualim. Kasih Ibu sepanjang jalan, Tak pernah surut tak bermusim. Maknanya Kasih sayang seorang Ibu sangat besar kepada anaknya. Tidak pernah terputus bagaimanapun keadaannya. [2] Tujuh sapi bertubuh kurus, Mencari rumput ke tengah ladang. Siang hari sibuk mengurus Malam hari banyak begadang. Maknanya Seorang Ibu bekerja siang malam. Siang hari mengurusi anak-anak, rumah, dan berbagai macam hal lainnya. Sedangkan malam sering terbangun untuk mengurusi kita sewaktu bayi. [3] Sangat kencang angin topan, Menerjang kayu jadi berantakan. Berbakti kepada Ibu kewajiban Berbakti kepada ayah jangan dilupakan. Maknanya Kita sebagai anak harus selalu berbakti kepada ibu dan kepada ayah. Karena ibu dan ayah banyak berkorban untuk kita. [4] Lihat kereta di kelokan, Suara burung bersahut-sahutan. Kepada Allah kita mendoakan, Agar Ibu Bapak diberi kebahagiaan. Maknanya Kita harus senantiasa mendoakan orang tua agar diampuni oleh Allah. Sehingga mereka dimasukan ke dalam surga. Contoh Pantun Nasehat Pendidikan Budi Pekerti Dan Artinya Berikutnya adalah pantun pendidikan. Khususnya tentang budi pekerti. [1] Bunga wangi bunga melati, Tumbuh dekat pohon kemangi. Kepada yang tua menghormati, Kepada yang muda menyayangi. Maknanya Salah satu budi pekerti luhur adalah menghormati orang yang lebih tua. Dan menyayangi yang lebih muda. [2] Beli balon sebanyak lima, Kaki tersandung menjadi luka. Rendah hati kepada sesama, Pasti orang akan suka. Maknanya Kita hendaknya rendah hati ketika bergaul terhadap sesama keluarga, teman, sahabat, dan masyarakat. Sehingga orang lain akan senang dengan kehadiran kita. [3] Burung dara terbang ke awan, Terbang di langit sangat lama. Didiklah tanganmu agar dermawan, Suka membantu kepada sesama. Maknanya Makna pantun di atas ialah agar kita belajar menjadi dermawan, suka menolong, suka membantu. [4] Memanen padi isinya hampa, Mengikat kado dengan pita. Sopan santun jangan dilupa, Itulah pribadi bangsa kita. Maknanya Sebagai bangsa Indonesia sudah tentu kita harus sopan dan santun. Karena bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang sopan. [5] Kalau hendak ke jalan raya, Hati-hati banyak kendaraannya. Bergaulah dengan berakhlak mulia, Akan dirihdai Tuhan dicintai manusia. Maknanya orang yang memiliki akhlak mulia, akan mendapatkan keridhaan Tuhan sekaligus mendapatkan kecintaan dari manusia. Latihan Membuat Pantun Nasehat Contoh pantun nasehat dan artinya Sejauh ini kita sudah banyak membaca pantun. Baik dari pantun nasehat, jenaka, teka-teki, dan yang lainnya. Nah sekarang giliran kamu yang membuat pantun. Bisa kan? Cobalah isi titik-titik sebagai latihan membuat pantun. [1] Buah mangga dibelah tiga, Ambil satu aduh manisnya. ................................... ..................................... [2] Buah kelapa sekarang murah, Membeli satu dapat dua. ...................................... ..................................... [3] Ibu pergi ingin diantar, ...................................... Jadilah anak yang pintar, ...................................... [4] Sumur lama amat dalam, Ambil air dengan timba. Ayah bekerja siang dan malam, ................................................ [5] Jalan-jalan ke Jakarta, Pulang pergi naik kereta. ................................... Karena Ibu selalu cinta. Contoh Pantun Bersajak AB AB Sebagai bonus terakhir, inilah pantun-pantun dengan sajak ab ab. Isinya dengan berbagai tema. Mulai dari lingkungan, kesehatan, agama, belajar, dan yang lainnya. [1] Motor jatuh di tikungan, Lewat jembatan dari papan. Jangan membuang sampah sembarangan, Agar lingkungan indah dan nyaman. [2] Di ujung jalan tempat berjumpa, Mengenang masa yang telah lalu. Sarapan pagi jangan lupa, Agar badan sehat selalu. [3] Terdengar kicau burung cicit, Jauh di hutan suku Dayak. Sholat berjamaah mesti di masjid, Pahala 27 derajat lebih banyak. [4] Menulis syair di daun lontar, Pohon kelapa tempat si tupai. Suka membaca otakpun pintar, Kelak jadi anak yang pandai. [5] Padang datar tempat beburu, Bunga mawar tumbuh di taman. Hendaklah menghormati guru, Itulah tanda murid yang budiman. Pantun Nasehat, Pantun Jenaka, dan Pantun Teka-Teki Inilah kumpulan pantun jenaka, teka-teki, dan tentunya pantun nasehat. Cobalah tebak mana yang pantun jenaka, pantun nasehat, dan mana yang teka-teki. [1] Burung kutilang burung perkutut, Main berdua di lereng lembah. Lihat itu orang gendut, Kalau berjalan seperti gajah. [2] Keras bukan dari baja, Banyak harta bukan kaya. Bermahkota bukan raja, Bersisik bukan buaya. [3] Sangat indah bunga setanggi, Hendak di petik untuk penghulu. Batang usia sudah tinggi, Masa muda telah berlalu. [4] Pohon tinggi pohon meranti, Hendak dibawa ke selat Malaka. Sudah cantik baik hati, Banyak orang yang suka. [5] Ambil kue dengan tangan, Naik kuda di atas pelana. Gara-gara bangun kesiangan, Ke sekolah lupa pakai celana. > Pantun Nasehat Orang Tua Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya. Inilah pantun nasehat. Dari orang tua untuk anaknya. Orang tua sering memberi nasehat. Memberi pengarahan kepada putra-putrinya. Bukan karena apa-apa. Tetapi supaya anaknya menjadi lebih baik. Nasehat bukan tanda kebencian. Justru merupakan kasih sayang. Dengan nasehat anak belajar lebih cepat. Nasehat biasanya datang dari pengalaman. Entah pengalaman baik ataupun buruk. Orang tua tidak ingin anaknya mengalami hal buruk. Misalnya ada orang tua menyesal karena ketika kecil malas belajar. Sehingga hidupnya susah. Ia harus bekerja keras. Ada pula nasehat disiplin. Mendidik anak supaya teratur. Disiplin merupakan kunci sukses. Oleh karena itu orang tua ingin anaknya disiplin. Tujuannya agar anak hidup sukses. Banyak-banyak membaca buku agar kalbu terisi ilmu. Pantun Orang Tua Bertemakan Agama Besar badan anaconda, ular besar hidup di rawa. Dengarlah wahai ananda, pantun nasehat orang tua. Benih padi mari ditabur, pada sawah tanah subur. Pantun warisan leluhur, banyak nasehat indah menghibur. Asam asam buah belimbing, walau asam tolong petikan. Nasehat sebagai pembimbing, untuk hidup di masa depan. Tulis syair dengan pena, sayang habis tinta hitamnya. Agar engkau bijaksana, jalani hidup di dunia. Pantun Nasehat Tentang Akhlak Kepada Tuhan Banyak cabang banyak dahan, hanya ambil di pucuk saja. Banyak insan menyembah Tuhan, sembah hanya Tuhan Yang Esa. Merah warna ikan lohan, ikan patin membuat onar. Jangan pernah memberi sembahan, selain kepada Tuhan yang benar. Terlihat cahaya pada dahi, senyum manis menghiasi. Syirik hendaknya dijauhi, itulah tanda iman di hati. Jika ada hewan panda, jangan pernah ganggu dia. Jika ada iman di dada, hidup ini akan bahagia. Memang indah batu permata, mencarinya badan sengsara. Dekat kepada Sang Pencipta, dunia akhirat niscaya sejahtera. Melati melur tumbuh rendah, disirami dipupuk sudah. Didik hati untuk ibadah, agar hidup semakin mudah. Putih kertas tiada nodanya, mengambil air dengan timba. Cintai Allah di atas segalanya, itulah tanda baiknya hamba. Bunga mekar dipetik jangan, agar terjaga keindahan. Turuti perintah jauhi larangan, niat ikhlas mengharap keridhaan. Pantun Nasehat Akhlak Kepada Sesama Sesama manusia harus tolong menolong. Selain itu kita harus rendah hati. Jangan sampai sombong. Jika hidup harmoni sesama manusia, terciptalah kebahagiaan. Indah senja amat berkesan, bangau terbang sayap berkepakan. Rendah hati di hadapan insan, sombong takabur dijauhkan. Siapa membawa pisau belati, bawalah dengan hati-hati. Siapa yang rendah hati, itulah insan yang berbudi. Pagi hari sarapan ketan, dengan kelapa ketan dimakan. Iri dengki bisikan setan, segala godaan usah diturutkan. Karang tempat bermain ikan, sayang karang banyak dihancurkan. Bantu membantu dalam kebaikan, dalam Kitabullah diperintahkan. Jangan kumbang dijolokan, walau hanya untuk mainan. Jangan membantu dalam keburukan, karena berujung pada penyesalan. Benih mari kita semaikan, untuk dibawa ke negeri Jepang. Sholat segera ditunaikan, hati tenang dadapun lapang. Daun pandan bumbu ikan, bumbu ada di atas nampan. Puasa ramadhan kita jalankan, beroleh bahagia di masa depan. Sungguh indah kota Mekah, kota tua banyak berkah. Rajin-rajin bersedekah, rezeki akan berkah melimpah. Ambil arang dari rawa, pergi jauh naik kuda. Hormati orang lebih tua, sayangi yang lebih muda. Lambat jalan kura-kura, tempurung besar hilang kepala. Hidup di dunia sementara, banyak-banyak mencari pahala. Pantun Nasehat Tentang Akhlak Kepada Alam Lingkungan Nasehat indah dari orang tua yang menyayangi putra putrinya. Pulau terpisah oleh selat, datang burung iring-iringan. Dalam kitab sudah tercatat, berbuat baiklah pada lingkungan. Aneka rupa warna balon, Pohon kelapa batangnya lurus. Siapa yang menanam pohon, dapat pahala terus menerus. Pergi ke pasar beli sayuran, beli juga sedikit pepesan. Jangan merusak alam lingkungan, itulah perintah bagi setiap insan. Burung dara terbang melayang, lincah terbang badannya ringan. Kepada binatang mesti sayang, disiksa tentunya jangan. Tatap langit terlihat awan, pohon beringin besar di dahan. Siapa memberi makan hewan, niscaya mendapat kasih Tuhan. Jika ikan di dalam kolam, akan susah mencari makan. Jika kita rusakan alam, bala musibah akan diturunkan. Pantun Nasehat Orang Tua Tentang Rajin Belajar Ilmu memiliki kedudukan penting. Apalagi dalam agama Islam. Orang berilmu laksana purnama di antara bintang. Orang berilmu lebih utama daripada ahli ibadah. Betapa pentingnya ilmu. Terlebih ilmu agama. Dengannya kita terjaga. Kita mengetahui masa depan. Ilmu sebelum amal. Berilmu sangat penting sebelum beramal. Kita semakin perlu terhadap ilmu. Terutama di zaman akhir seperti sekarang. Itulah sebabnya. Kini kita pelajari juga pantun nasehat orang tua untuk anaknya. Khususnya dengan ilmu sebagai Angit Barat bergelora, tumbang bunga serta merta. Ilmu ibarat berkas cahaya, menerangi kehidupan kita. Minum jamu sehatkan raga, makan buah sehatkan mata. Kumpulkan ilmu dalam dada, amalkan ia di kehidupan nyata. Ikan sepat dalam pemilar, ambil jambu pakai gantar. Ilmu didapat dengan belajar, semakin belajar semakin pintar. Apa tanda kembang merekah, sangat harum di penciuman. Apa tanda ilmunya berkah, semakin dekat dengan Tuhan. Memohon maaf bila salah, luka di hati bisa sembuh. Rajin belajar di sekolah, rasa malas dibuang jauh. Buat pagar tergigit lintah, lintah suka menghisap darah. Tekun belajar jangan menyerah, ilmu didapat hiduppun berkah. Prajurit datang untuk melapor, datang sendiri tak diminta. Ilmu laksana api obor, penerang di jalan gelap gulita. Putih-putih bunga melati, kumbang datang tak kelahi. Menuntut ilmu hati-hati, luruskan niat karena Illahi. Baju lama sudah kumal, padahal dulu terlihat mewah. Kalau ilmu tanpa amal, laksana pohon tanpa buah. Kemumu tumbuh di tanah darat, bukan di tanah banyak airnya. Ilmu dicari karena akhirat, bukan karena mencari dunia. Lama bekerja kepala penat, lebih baik beristirahat. Mencari ilmu salah niat, niscaya rugi di akhirat. Kumpulan Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Inilah berbagai kumpulan pantun nasehat untuk anak. Semoga dengan membaca pantun ini banyak kebaikan di dapat. Jangan pula lewatkan pantun tentang menjaga kebersihan lingkungan. Pantun untuk anak-anak agar rajin belajar. Pantun berasal dari kata “penuntun.” Tujuannya untuk menuntun manusia. Yakni menuntun ke jalan yang benar. Hati-hati main di taman, taman banyak kumbang lebahnya. Hati-hati dalam berteman, pilih teman berakhlak mulia. Bekerja sehari tubuh lelah, baca puisi indah irama. Bila engkau masih sekolah, belajar adalah tugas utama. Timun mentah seperti labu, dalam pasar jua bertemu. Taati perintah ayah Ibu, supaya berkah jalan hidupmu. Badan basah tak terasa, gerimis turun tergesah-gesah. Bila susah engkau rasa, banyak taubat tinggalkan dosa. Jalan lambat siput di kiri, kancil lari sampaihlah sudah. Dosa menghambat jalan rezeki, jauhi dosa rezekipun mudah. Air kelapa enak rasanya, walau basah amat senangnya. Barang siapa dunia cita-citanya, pasti susah jalan hidupnya. Lihat indah bunga setanggi, setanggi dari arah Utara. Jika dunia puncak tertinggi, pasti sengsara jiwa dan raga. Benteng batu tak kan goyah, walau diserang berbagai arah. Sediakan waktu untuk ibadah, dunia kan datang tanpa berpayah. > Dari Barat ke Utara, dengan kompas lihat arahnya. Kehidupan ibarat samudra, dirimu laksana perahunya. Putri cantik ciptakan tembang, kala ratu berwajah muram. Banyak ombak dan gelombang, hati-hati jangan karam. Pantun Nasehat Untuk Anak Perempuan Mendidik anak perempuan berpahala besar. Pahalanya surga. Mendidiknya mesti penuh kasih sayang. Dididik dengan lemah lembut. Diberi contoh dan teladan. Saat ia merasa disayang, ia akan memahami maksud nasehat. Bukan untuk menyalahkan. Nasehat merupakan bukti kasih sayang. Dan inilah pantun nasehat orang tua kepada anaknya. Terutama anak perempuan. Awas paku tajam ujungnya, peninggalan bangsa Belanda. Duhai putriku permata jiwa, dengarlah nasehat dari Bunda. Pagi hari datang kabut, hanya di desa bukan di kota. Jadilah wanita yang lembut, tampak anggun dilihat mata. Burung bulbul dalam sangkar, kini kicaunya mulai kurang. Jadilah wanita yang tegar, lebih kuat dari karang. Pulau Jawa banyak kweni, rasanya asam amat kecut. Dalam jiwa bersifat pemberani, berlindung dari sifat pengecut. Rajin membaca kitabullah, hawa nafsu akan takluk. Berdoa tulus kepada Allah, jangan meminta kepada makhluk. Berbuat baik pada kawan, saling membantu dalam pertemanan. Didiklah diri menjadi dermawan, Itulah tanda dari keimanan. Pantun Nasehat Untuk Anak Laki-Laki Mendidik anak merupakan hal mulia. Entah anak perempuan ataupun laki-laki. Anak adalah anugerah. Anak juga merupakan amanah. Orang tua harus mendidiknya. Memenuhi kebutuhannya merupakan kewajiban. Terlebih kebutuhan akan pendidikan. Seperti terlihat dalam pantun nasehat tentang pentingnya pendidikan. Di bawah ini merupakan contoh pantun nasehat orang tua untuk anak laki-lakinya. Keras sekali kayu jati, bukit tinggi tetap didaki. Berani sudahlah pasti, itulah tabiat anak laki-laki. Jatijajar tempat kompeni, perjanjian dibuat tak ditepati. Tekun belajar semenjak dini, persiapan untuk esok nanti. Rumah dari kayu ulin, sudah dibangun tegak berdiri. Latihlah diri berdisiplin, tegas pada diri sendiri. Kayu tumbang jatuh menimpa, hujan deras sangat lama. Kitabullah jangan dilupa, pelajari dengan seksama. Jalan-jalan ke Kota Padang, lihat kolam airnya jernih. Dunia ini adalah ladang, banyak-banyak menabur benih. Kota Padang ada di Barat, jalannya jauh awas tersesat. Dunia adalah ladang akhirat, hidup di dunia hanya sesaat. Tinggi gunung Puncak Muria, lewat lembah hijaunya sama. Jadilah lelaki yang mulia, berakhlak serta punya agama. Kain katun untuk bahan, buat celana dan pakaian. Kelak kita menghadap Tuhan, jadikan dunia sebagai persiapan. Bait-bait pantun sudah disajikan. Sangat banyak jadi pilihan. Itulah pantun nasehat orang tua. Untuk anaknya yang tercinta. Sudah cukup banyak pantun di sini. Kalau kamu masih perlu yang lain, coba lihat judul-judul lainnya di bawah ini. Ada juga pantun nasehat dan jenaka dengan artinya. Semoga makin bermanfaat untuk kamu dalam belajar.
Pada Subtema 4 tema 5 Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi kalian akan mengerjakan tugas proyek yaitu membaca pantun. Pada kegiatan ini, anda diharapkan dapat membacakan pantun di depan temant-eman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai; menanggapi pembacaan pantun tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat; dan dapat menerapkan isi pantun dalam kehidupan merupakan salah satu jenis puisi lama. Pantun pada mulanya merupakan senandung puisi rakyat Melayu yang didendangkan. Pantun diciptakan dalam bentuk lisan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan terhadap seseorang ataupun suatu peristiwa yang bertujuan untuk menyindir, berjenaka, memberi nasihat, atau bersuka ria. Tidak ada yang mengetahui, siapa yang mengarang pantun. Pantun sudah menjadi milik bersama, yang tersebar dari mulut ke mulut sampai halnya puisi, pantun juga dibaca disertai dengan irama. Hal ini bertujuan agar isi pantun enak didengar dan memberi kesan mendalam bagi yang mendengarnya. Anda juga mungkin pernah membaca pantun, bahkan juga menulis pantun. Pada saat membacakan pantun, lafal, intonasi, dan ekspresinya harus tepat. Hal ini dimaksudkan agar pantun yang disampaikan dapat dinikmati, direnungkan maknanya, dan isinya dapat diterima atau ditangkap dengan baik oleh merupakan materi pelajaran yang diajarkan di kelas V sekolah dasar. Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Pada zaman dahulu, penyebaran pantun dilakukan secara lisan dari mulut ke mulut. Oleh karena itu, pantun tidak mencantumkan nama kegiatan ini akan mengingat kembali materi tentang pantun dengan pertanyaan berikut 1. Apa yang dimaksud dengan pantun?Pantun adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh aturan. Setiap bait pantun terdiri atas empat baris/larik. Setiap baris terdiri atas 8–12 suku kata. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Baris ketiga dan keempat merupakan isi Apa saja ciri-ciri pantun?Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut Pantun bersajak bait terdiri atasempat baris terdiri atas8 sampai 12 suku sampiran pada dua baris pertama dan isi pada dua baris berikutnya3. Apa perbedaan pantun dan syair?Perbedaannya pantun dan syair adalah sebagai berikut kataPantun terdiri dari 8 – 12 suku terdiri atas 8 – 14 suku baris pertama dan kedua hanya berupa sampiran, sedangkan pada baris ketiga dan keempat berupa pada semua barisnya adalah memiliki rima a-b-a-bSyair memiliki rima memiliki makna nasihat atau teguran, umumnya menggunakan kata jenaka atau menghiburSyair memiliki makna nasihat, filosofi hidup, atau kata-kata pantun dan syairJadi, persamaan pantun, syair, gurindam adalah sama-sama termasuk dalam karya sastra, dimana lebih tepatnya adalah jenis puisi lama. Pantun dan syair terdiri dari 4 Membaca Pantun Bacalah berulang-ulang pantun tersebut!Tandailah kata-kata pada pantun! Tanda-tanda yang dapat kamu gunakan yaitua. Tanda ↗ untuk intonasi naik.b. Tanda - untuk intonasi datar. c. Tanda ➘ untuk intonasi turun. d. Tanda / untuk berhenti sebentar. e. Tanda // untuk berhenti pantun tersebut sesuai tanda yang kamu buat!Ulangilah sampai benar pengucapan dan intonasi yang tepat!Guru meminta siswa untuk membaca pantun di depan kelas dengan suara lantang dan percaya diri. Bacalah pantun berikut di depan kelas. Bacalah dengan suara lantangPantunPantunAda gerobak ditarik sapiSapi berjalan dengan cepat Mari gerakkan tangan dan kaki Otot kuat jantung pun sehatSi Arga melempar batu Batu tenggelam di dasar sungai Jika warga bersatu padu. Mereka hidup rukun, aman, dan damaiAyam berkokok sangatlah kuat Sinar mentari mulai terpancar Sungguh senang jantungku sehat Peredaran darah menjadi lancarPetik mangga dengan galah Mangga dijual di pasar baru Sebagai pelajar di sekolah Kamu Penuhi tanggung jawabmuPagi-pagi membuka tirai Tampak hijau daun di dahan Jika warga bercerai berai. Mayarakat akan terjadi perpecahanPergi ke toko membeli gelas Gelas dibeli sebanyak empat Ayo laksanakan piket kelas Pasti sekolah bersih dan sehatBerdiskusi dan Menulis PantunBentuklah kelompok sebanyak lima anak. Setiap kelompok berdiskusi untuk membuat pantun tema-temanya adalah sebagai berikut. Badan sehat peredaran darah selalu memberi bernyanyi dan kesukaanku. Buatlah dua bait pantun dari setiap tema di atas. Tulisan pantun ditulis pada potongan-potongan kertas. Tempelkan kertas pada satu lembar kertas manila. Hiaslah kertas manila, sehingga menarik perhatian teman-temanmuPantun Tema Badan sehat peredaran darah lancarPandai berkata pandai bertutur Pandai bertutur silat lidah Lakukanlah olahraga teratur Agar sehat peredaran darahKapal karam ikan bahagia Laut tercemar ikan mati Kurangilah garam dan gula Agar terhindar dari hipertensiPantun Tema Guruku selalu memberi ilmuAda monyet makan duku Dukunya duku maluku Terima kasih pada guruku Karena selalu memberi ilmuBu somat beli tomat Jalannya terburu buru Untukmu guru yang terhormat Semoga engkau sehat selaluPantun Tema Senang bernyanyi dan menariAngin teluk menyisir pantai Hanyut jauh sampai kemari Jika ingin senang dan santai Mari bernyanyi sambil menariSeseorang nginap sembunyi Sembunyinya dikota padang Aku ingin bernyanyi Bersama pepohonan yang rindangPantun Tema Olah raga kesukaankuKalau menjahit buatlah pola Jangan lupa siapkan benang Kalau anda suka sepak bola Saya juga menyukai renangPergi ke sawah nangkap ular keket Setelah nangkap menggunting kuku Olahraga bermain basket Itu adalah kesukaanku